IMPLEMENTATION OF ISLAMIC SHARIAH IN THE FRAMEWORK OF SPECIAL AUTONOMY: Assessment Study in the Province of Aceh | Isa | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman

IMPLEMENTATION OF ISLAMIC SHARIAH IN THE FRAMEWORK OF SPECIAL AUTONOMY: Assessment Study in the Province of Aceh

Abdul Gani Isa

Abstract


Abstrak: Pelaksanaan Syariat Islam Dalam Kerangka Otonomi Khusus: Studi Kajian di Provinsi Aceh. Mengemukanya isu ke publik tentang pelaksanaan syariat Islam di Indonesia, pada dasarnya sudah dimulai sejak saat merumuskan bentuk Negara Indonesia pasca kemerdekaan. Isu tersebut lebih gencar lagi disuarakan pada era reformasi, pasca runtuhnya rezim orde baru, terlebih setelah diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Sejalan hal itu, pelaksanaan Syari’at Islam di Provinsi Aceh memiliki legalitas dan diakui dalam konstitusi Negara Republik Indonesia serta sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945. Pengakuan Negara terhadap pelaksanaan syariat Islam di Aceh sebagai otonomi khusus, didasarkan pada Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dari kedua UU tersebut telah disahkan sejumlah qanun di bidang Syariat Islam dalam mempercepat pelaksanaan dan implementasinya di Aceh
 
Abstract: Emergence of the issue to the public on the implementation of Islamic law in Indonesia, basically started when formulating the post-independence Indonesian state form. The issue more aggressively again voiced in the reform era, after the collapse of the New Order regime, especially after the enactment of Law No. 22 of 1999 on Regional Government. Line it is, the implementation of Shariah in Aceh province have a legal and recognized in the constitution of the Republic of Indonesia as well as in line with Pancasila and the 1945 Constitution. Recognition of the state of the implementation of Islamic law in Aceh special autonomy, based on Law Number 44 of 1999 concerning the organization of the privilege of the Special Province of Aceh and Law No. 11 of 2006 on the Governing of Aceh. Of the two laws have been enacted in a number of qanun in accelerating the implementation of Islamic Shariah and its implementation in Aceh.

Kata Kunci: Aceh, syariat Islam, otonomi khusus


Full Text:

PDF

References


“Nigeria’s Muslim-Christian Riots: Religion or Realpolitik,” The Economist, Januari 17, 2003

Abubakar, Al Yasa’, dan Sulaiman M. Yasin. Perbuatan Pidana dan Hukumannya dalam Qanun Provinsi NAD. Dinas Syariah Islam Provinsi NAD, 2006.

Ahmad, Kamaruzzaman Bustaman. Islam Historis. Magelang: Galang-Press, 2000.

Amnesty International. “Amnesty International Report 2002-Africa – Sudan.”

Asshiddiqie, Jimly. Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2007.

Bakar, Al Yasa Abu. “Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh (Sejarah dan Prospek),” dalam Fairus M. Nur Ibr (ed.), Syariat di Wilayah Syariat: Pernik-pernik Islam di Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2002.

GATRA, Nomor: 26 Tahun VII, 19 Mei 2001.

Goesniadhi, Kusnu, Harmonisasi Syariah Islam No Dilema Piagam Jakarta dalam Amandemen UUD 1945. t.t.p.: t.p., t.t.

Goesniadhi, Kusnu. Harmonisasi Hukum dalam Perspektif Perundang-undangan. Surabaya: JP Books, t.t.

Hadjon, Philipus M.. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993.

Hamid, Shalahuddin. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Islam. Jakarta: Amissco, 2000.

Haryatmoko. Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2003.

Henningsson, Jan A. “Contemporary Understandings of Human Rights in Islam,” dalam LWF Studies, 1998/3.

Human Rights Watch, Sudan. “In the Name of God,” Human Rights Watch Publication, November 1994, vol. 6 no. 9.

Human Rights Watch/Africa, Behind the Red Line: Political Repression in Sudan, Human Rights Watch, 1996.

Isa, Abdul Gani. “Formalisasi Syariah Islam di Aceh dan Perwujudannya dalam Sistem Hukum Indonesia,” Disertasi: PPs IAIN Ar-Raniry, 2012.

Kelsen, Hans. General Theory of Law and State, transl. Anders Wedberg, Russel and Russel. New York: t. t.

Kurniawan Zein, Sarifuddin HA (ed.). Syariah Islam Yes Syariah Islam No Dilema Piagam Jakarta dalam Amandemen UUD 1945. Jakarta: Paramadina, 2001.

Lawyers Committee for Human Rights,” Beset by Contradictions: Islamization, Legal Reform and Human Rights in Sudan,” Lawyers Committee for Human Rights, December 1996.

Marbun, B. N. Autonomous Region 1945 - 2005 and the Reality of the Development Process of Autonomy, Since the Colonial Era to Date. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005.

Misrawi, Zuhairi. “Dekonstruksi Syariat: Jalan Menuju Desakralisasi, Reinterpretasi dan Depolitisasi,” dalam Tashwirul Afkar: Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan & Kebudayaan tema Deformalisasi Syariat Islam, edisi No. 12 Tahun 2002. Jakarta: Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia NU dan The Asia Foundation.

Muhammad, Rusjdi Ali. Revitalisasi Syariah Islam di Aceh: Problem Solusi dan Implementasi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2003.

Sirajuddin, Fathurahman dan Zulkarnain. Legislative Drafting: Pelembagaan Metode Partisipatif dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Jakarta: Yappika, 2006.

Zada, Khamami. “Perda Syariah: Proyek Syariahisasi yang Sedang Berlangsung” dalam Tashwirul Afkar: Jurnal Refleksi Keagamaan dan Kebudayaan, Edisi No. 20 Tahun 2006, p. 15.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v38i1.55

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


I n d e x i n g :

              

 

 

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (P-ISSN: 0852-0720; E-ISSN: 2502-3616) by http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright �2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

 View My Stats