RE-INTERPRETASI PEMIKIRAN UKHUWWAH SAYYID QUTHB | Kesuma | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman

RE-INTERPRETASI PEMIKIRAN UKHUWWAH SAYYID QUTHB

Arsyad Sobby Kesuma

Abstract


Abstrak: Penelitian ini memotret kembali karakteristik pemikiran Sayyid Quthb yang diklaim sebagai seorang tokoh fundamentalis, radikal dan ekstrimis. Akan tetapi berdasarkan penelitian dengan mengambil sampel pemikirannya tentang konsep ukhuwah, klaim di atas tidaklah benar seluruhnya. Ketika mengkaji pemikirannya tentang ukhuwwah, Sayyid Quthb adalah seorang tokoh pemikir Islam yang toleran dan cinta perdamaian. Hal ini terlihat dari beberapa bentuk pemikirannya yang dianggap cukup terbuka. Pertama, menurutnya toleransi adalah unsur yang paling penting bagi terwujudnya perdamaian. Kedua, seorang mukmin apabila berpaling mereka melakukannya dengan beradab, penuh wibawa, dan penuh harga diri. Ketiga, kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia yang karena iktikadnya itulah ia layak disebut manusia. Keempat, masalah akidah, sebagaimana dibawa oleh Islam, adalah masalah kerelaan hati setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan, bukan pemaksaan dan tekanan. Kelima, setiap orang mukmin adalah bersaudara apapun kelompok, manhâj, atau alirannya, mereka adalah bersaudara.

Abstract: The Reinterpretation of Ukhuwwah Thought of Sayyid Quthb. This research attempts to depict the thoughts of Sayyid Quthb who has always been claimed to be a fundamentalist, radical and extremist. However, based on research by taking samples of his thoughts about the concept of ukhuwah, the above claims are not entirely true. While reviewing his thoughts on ukhuwwah, he is a tolerant Islamic thinker, and a love of peace. This can be seen from some of his thoughts that are considered quite open among them. First, according to him tolerance is the most important element for the realization of peace. Second, a believer when turned away they do it with civilized self-responsibility. Thirdly, freedom of religion is a human right in which creed, one deserves to be called human. Fourth, the problem of faith, as tought in Islam, is a matter of willingness after receiving information and explanation, rather than coercion and pressure. Fifth, every believer is in a bond of brotherhood regardless of their group and mainstreams.

Kata Kunci: Sayyid Quthb, fundamentalisme, radikal, ukhuwwah


Full Text:

PDF

References


‘Imârah, Muhammad. Jamâl al-Dîn al-Afghânî, Mûqiz al-Syarq wa Failusûf Islâm, cet. 2. Kairo: Dâr al-Syurûq, 1988.

‘Ulwân, ‘Abd Allâh Nâshih. Persaudaraan Islam, terj. Abu Fath. Jakarta: Cahaya Umat, 2001.

Abegebriel, A. Maftuh, dan Ibida Syitaba. “Fundamentalisme Islam: Akar Teologis dan Politis,” dalam A. Maftuh Abegebriel, et al., Negara Tuhan: the Thematic Encyclopaedia. Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2004.

Abû Hânifah: Hayâtuhu wa ‘Asruhu, Arâ’uhu wa Fiqhuhu. Kairo: Dâr al-Fikr al-‘Arâbî, 1948.

Adam, C.C. Islam and Modenization in Egypt. Harbore: Princeton University, 1964.

Akhavi, Shahraugh. “Sayyid Quthb,” dalam John L. Esposito (ed.). The Oxford Ensyclopedia of Modern Islamic World. New York: Oxford University Press, 1995.

Al-Kawmî, Samî ‘Abd al-‘Azî. Al-Sahâfah al-Islâmîyah fî Misr fî al-Qarn al-Thâsî ‘Ashar. Mansûra: Dâr al-Wafâ’, 1992.

Al-Khâlidî, Salah ‘Abd al-Fattâh. Pengantar Memahami Tafsir fî Zilâl al-Qur’ân Sayyid Quthb, terj. Salafuddin. Solo: Era Intermedia, 1987.

Al-Qudât, Mustafâ. Merajut Nilai-nilai Islam, terj. Jazirotul Islamiyah. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002.

Al-Shirbasy, Ahmad. Rasyîd Ridhâ Shâhib al-Manâr. Mesir: Majlis A‘lâ li al-Syu’ûn al Islâmîyah, 1970.

Arif, Muhammad. “Wacana Naskh dalam Tafsîr fî Zilâl al-Qur’ân: Eksposisi Penafsiran Alternatif Sayyid Quthb,” dalam Abdul Mustaqim dan Sahiron Syamsudin (ed.). Studi al-Qur’an Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.

Chirzin, Muhammad. Jihad Menurut Sayyid Qutub dalam Tafsir fî Zhilâl al-Qur’ân. Solo: Intermedia, 2001.

Efendi, Johan. “Dialog Antar Umat Beragama, ‘Bisakah Melahirkan Teologi Kerukunan’,” dalam Prisma, No. 5, Juni 1978.

Esposito, John L. (ed.). Dinamika Kebangunan Islam: Watak, Proses, dan Tantangan. Jakarta: Rajawali Pers, 1999.

Esposito, John L. Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern, Jilid V. Bandung: Mizan, 2001.

Geertz, Clifford. Agricultural Involution, terj. Supomo. Jakarta: Bharataraka, 1997.

Ghosh, Bobby. “ISIS: a Short History: the Terrorist Group’s Evolution from Fervid Fantasy to Death Cult” (Foreign Affairs Discussion at the Burlington Public Library on “The Islamic State.” The Atlantic), October 16, 2014.

Hamka. Tafsir al-Azhar. Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 2000.

Hilmy, Masdar. Islamism and Democracy in Indonesia: Piety and Pragmatism (Institute of Southeast Asian Studies, 2010).

Hourani, Albert. Arabic Thought in Liberal Age: 1798-1939. Cambridge: Cambridge University Press, 1983.

Ilyas, Hamim. “Akar Fundamentalisme dalam Perspektif Tafsir al-Qur’an,” dalam A. Maftuh Abegebriel, et al., Negara Tuhan: The Thematic Encyclopaedia. Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2004.

Kimball, Charles. Kala Agama Jadi Bencana, terj. Nurhadi. Bandung: Mizan, 2003.

Mecham, Quinn, dan Julie Chernov Hwang. Islamist Parties and Political Normalization in the Muslim World. Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 2014.

Monib, Mohammad, dan Islah Bahrawi. Islam dan Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Nurcholish Madjid. Jakarta: Gramedia, 2011.

Muhammad, Afif. “Kerukunan Beragama pada Era Globalisasi.” Makalah disampaikan dalam Dies Natalis UIN Sunan Gunung Djati Bandung ke-29, tanggal 8 April 1997.

Quthb, Sayyid. al-‘Adâlah al-Ijtimâ‘îyah fî al-Islâm. Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Arâbî, 1949.

Quthb, Sayyid. Islam dan Perdamaian Dunia. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987.

Quthb, Sayyid. Perdamaian dan Keadilan Sosial, terj. Dedi Junaedi. Jakarta: Akademika Pressindo, 1996.

Quthb, Sayyid.Tafsîr fî Zilâl al-Qur’ân, terj. Yasin et al. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Rahmat, M. Imdadun. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen. Yogyakarta: LKiS, 2008.

Sagiv, David. Fundamentalism and Intellectual in Egypt 1973-1993, terj. Yudian Wahyudi Asmin. Yogyakarta: LKiS, 1997.

Syamsudin, Sahiron. Studi al-Qur’an Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.

Shihab, M. Quraish. Studi Kritis Tafsir al-Manar. Bandung: Pustaka Hidayah, 1994.

Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan Pustaka, 2007.

Shihab, Muhammad Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan, 2001.

Syahnan, Mhd. “Notes on the Origin and Methods of the fi Zilal al-Qur’an of Sayyid Quthb,” in Dinamika Ilmu, Vol. 2, No. 3, December 2001.

Syahnan, Mhd. Contemporary Islamic Legal Discourse: a Study of Sayyid Quthb’s fî Zhilâl al-Qur’ân. Medan: IAIN Press, 2010.

Yunus, Firdaus M. “Konflik Agama di Indonesia Problem dan Solusi Pemecahannya,” dalam Substantia: Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin, Vol. 16 No. 2, Oktober 2014.

Zahrah, Abû. Al-Syâfi‘î: Hayâtuhu wa ‘Asruhu Arâ’uhu wa Fiqhuhu. Kairo: Dâr al-Fikr al-‘Arâbî, 1948.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v42i1.536

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


I n d e x i n g :

              

 

 

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (P-ISSN: 0852-0720; E-ISSN: 2502-3616) by http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright �2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

 View My Stats