POSITIFIKASI ASKETISME DALAM ISLAM DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA KLASIK DAN MODERN | Nurkhalis | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman

POSITIFIKASI ASKETISME DALAM ISLAM DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA KLASIK DAN MODERN

Nurkhalis Nurkhalis

Abstract


Abstrak: Asketisme identik sebagai moral tertinggi atau pencapaian asketis dalam menghiasi kehidupan agar memaknai eksistensi agama dalam keyakinannya. Asketisme sebanding dengan ketinggian etika atau ketinggian ethos. Asketisme dipersepsikan tidak diarahkan kepada keengganan untuk bekerja adalah gejala dari kurangnya karunia. Asketisme dalam Islam dipersepsikan sebagai zuhud yaitu alienasi diri serta diidentikkan dengan faqîr, jû‘i atau ‘uzlah menjauhkan diri dari kebersamaan. Dengan demikian pengenalan asketisme Islam dengan zuhud masuk dalam kekangan masa lalu, sedangkan asketisme Islam yang kontemporer mesti masuk dalam ironcage modernitas. Asketisme Islam dilatar belakangi oleh ethos dan etik yang bersifat sosiosentris bukan egosentris hanya mendambakan kesempurnaan dan kesalehan diri. Corak asketisme Islam tidak bersifat zuhud stagnan akan tetapi zuhud moderat. Dengan demikian zuhud moderat sama dengan zuhud produktif dan partisipatif.


Abstract: Positivication of Asceticism in Islam in Classical and Modern Paradigm Approaches. Asceticism is known as the highest moral or the ascetic achievement in order to interpret the existence of religious life in his conviction. Asceticism is comparable with the height ethical or altitude ethos. Asceticism is perceived not turn to unwillingness to work is symptomatic of lack of grace. Asceticism in Islam is perceived as an ascetic self-alienation and identified with faqîr, jû’i or ‘uzlah. Thus the introduction of asceticism in Islam called zuhud can do ironcage entry in the past, whereas contemporary Islamic asceticism must be included in ironcaging modernity. Islamic asceticism motivated by ethos and ethic which is sociocentric not egocentric only for self-perfection and self-righteousness. The style of Islamic asceticism is not be stagnant zuhud but moderate zuhud. Thus moderate zuhud is identical with productive and participatory zuhud.


Kata Kunci: tasawuf, asketisme, Islam, klasik, modern


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v39i1.37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


I n d e x i n g :

              

 

 

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (P-ISSN: 0852-0720; E-ISSN: 2502-3616) by http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright �2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

 View My Stats