HISTORIOGRAFI ISLAM INDONESIA: Perspektif Sejarawan Informal | Yakub | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman

HISTORIOGRAFI ISLAM INDONESIA: Perspektif Sejarawan Informal

M. Yakub

Abstract


Abstrak: Artikel ini membahas seputar perdebatan paradigma sejarawan informal di Indonesia dengan corak historiografi yang dihasilkannya. Pendekatan yang dilakukan menggunakan metode historis dengan mereview karya sejarah dalam bentuk tinjauan deskriptif–eksploratif terhadap sejarawan informal yang diwakili oleh Joesoef Sou’yb, HAMKA, dan Ali Hasjmy yang telah menghasilkan karya sejarah umat Islam Nusantara. Penulis menemukan bahwa secara teoritis terdapat tiga kategori sejarawan. Pertama, sejarawan akademik atau profesional yang berasal dari lembaga pendidikan sejarah, dibekali dengan metodologi dan teori-teori ilmiah. Kedua, sejarawan dari disiplin ilmu selain sejarah namun meminati bidang ilmu ini. Ketiga sejarawan dari masyarakat, yaitu sejarawan amatir, seseorang yang tidak bergelar sarjana tetapi lebih produktif menuliskan peristiwa sejarah dibandingkan sejarawan profesional yang karyanya kemudian dikenal dengan historiografi Islam awal di Indonesia.


Abstract: Historiography of Indonesian Islam: An Informal Historian Perspective. This article discusses the debate of informal historian paradigm in Indonesia on historiographical genre produced. This study employs historical method by reviewing historical works with descriptive and explorative approach on informal historians represented by Joesoef Sou’yb, HAMKA, Ali Hasjmy, all of whom have produced historical works of Islamic society in the Indonesian archipelago. The author finds that theoretically, there are three categories of historian, namely, first, academic or professional historians who equipped themselves with history education, scientific theory and methology; second, historians who come from disciples other than history background, but have interest in this field; third, community historians, namely those who do not acquire any academic qualification but nonetheless they are more productive in writing historical events compared to the professional ones, such works of which then to be well known as early Islamic historiography in Indonesia.


Kata Kunci: sejarawan informal, historiografi, Islam Indonesia


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v37i1.94

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


I n d e x i n g :

              

 

 

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (P-ISSN: 0852-0720; E-ISSN: 2502-3616) by http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright �2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

 View My Stats