EPISTEMOLOGI PSIKOLOGI ISLAM | Basri | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman

EPISTEMOLOGI PSIKOLOGI ISLAM

Basri Basri

Abstract


Abstrak: Salah satu Persoalan krusial yang sekarang  dihadapi oleh Psikologi  Islam adalah tentang epistemologi. Dalam konteks ini terjadi keterputusan hubungan antara epistemologi yang dibangun para ulama terdahulu dengan para ilmuwan Psikologi Islam saat ini. Menurut penulis artikel ini, ilmuwan Psikologi Islam saat ini lebih berpijak pada epistemologi psikologi barat liberal, yang hanya memprioritas- kan akal dan pengalaman empirik. Untuk itu, artikel ini berupaya mengkaji gagasan tentang epistemologi Psikologi Islam yang dibentuk berdasarkan pandangan wahyu tentang kemungkinan manusia memiliki pengetahuan, mengetahui realitas dan dirinya sendiri, yang menjadi prasyarat sebelum manusia mengetahui realitas di luar dirinya. Hal ini bukan menafikan akal dan pengalaman empirik manusia. Namun, karena wahyu menempati posisi paling utama, maka akal dan pengalaman empirik harus tunduk pada bimbingan dan kebenaran wahyu. Kebenaran wahyu mutlak transendental sementara akal sebagai anugerah Allah memiliki keterbatasan.


Abstract: The Epistemology of Islamic Psychology. One of the crucial issues faced by Islamic psychology is on epistemology. In this context, there exists dichotomy between epistemology founded by the learned Islamic scholars of the past with those of the present. According to the writer, the current Islamic psychology scholars are more inclined to the epistemology of liberal Western psychology that gives intellect and empirical sense priority. Thus, this article attempts to study Islamic psychology epistemology ideas established based on the revelation concerning the possibility of man to knowing, to know the reality and to self-knowing as the prerequisite for man before knowing the reality beyond the self. This, however, does not necessary mean denying the importance of intellect and the man’s empirical senses. Nonetheless, since the position of revelation reigns supreme and transcendentally absolute, the intellect and the man’s empirical senses as God-given should go along with the guidance and the truth of the revelation.


Kata Kunci: psikologi Islam, epistemologi, wahyu, akal


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v37i1.78

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


I n d e x i n g :

              

 

 

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (P-ISSN: 0852-0720; E-ISSN: 2502-3616) by http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright �2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

 View My Stats