AKULTURASI NILAI BUDAYA MELAYU DAN BATAK TOBA PADA MASYARAKAT MELAYU KOTA TANJUNGBALAI ASAHAN

Mailin Mailin

Abstract


Abstract: This paper attempts to analyze the acculturation process of Malays and Toba Batak cultures in Asahan Tanjungbalai, and to what extent the Sultan of Asahan influenced the process of acculturation. This study uses descriptive qualitative research method. The findings of this research showed that the process of acculturation Malay and Muslim Toba Batak culture in the city emerged from the government of Tanjungbalai Sultan Asahan I who ruled in the city before the independence era of the Republic of Indonesia. Religious leaders (ulama) and traditional leaders also played a role in the acculturation process of Malay cultural values in Tanjungbalai, especially in the Batak Toba ethnic Muslim milieu. Acculturation between these two cultures gave birth to a Malay culture which led to a different characteristic to the Malay culture in the archipelago. The author affirms that Malays in the city, by nature, tends to be tough in character as a result of Toba Batak ethnic character.
 
Abstrak: Acculturation of the Malay and Toba Batak Cultural Values on Malay Societies in Tanjung Balai City Asahan North Sumatra. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui proses akulturasi budaya Melayu dan Batak Toba di Tanjungbalai Asahan, serta seberapa besar pengaruh Sultan Asahan dalam proses akulturasi budaya Melayu dan Batak Toba di Asahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses akulturasi budaya Melayu dan budaya Batak Toba Muslim di kota Tanjungbalai berawal  dari  pemerintah Sultan Asahan I yang memerintah di kota Tanjungbalai sebelum kemerdekaan  Negara Republik Indonesia. Tokoh agama (ulama) dan tokoh adat juga turut berperan dalam  proses akulturasi nilai budaya Melayu di Kota Tanjungbalai, khususnya pada etnis Batak Toba Muslim. Akulturasi antar dua budaya ini melahirkan sebuah budaya Melayu yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan budaya Melayu di Nusantara. Melayu di kota ini memiliki sifat serta karakter yang cenderung kasar dan keras, seperti karakter etnis Batak toba.


Kata Kunci: Melayu, Batak Toba, Kesultanan Asahan, Islam


Full Text:

PDF

References


Abdullah, Taufik. “The Pesantren in Historical Perspective,” dalam Taufik Abdullah dan Sharon Shiddique (ed.). Islam and Society in Southeast Asia. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 1986.

Arsjad, Mohamad. Thabal Mahkota Negeri Asahan. Tanjungbalai, 1933.

Bakti, Andi Faisal. Nation Building: Kontribusi Muslim dalam Komunikasi Lintas Agama dan Budaya terhadap Kebangkitan Bangsa Indonesia. Jakarta: Churia Press, 2010.

Chung, You-Jin Chung & Mohanty, Jayashree. “Between Two Worlds in Asia: Korean Youth in Singapore”. Published online: 29 July 2014, Springer Science Business Media Dordrecht.

Gardiner, H.W., dan C. Kosmitzki. Lives Across Cultures: Cross Cultural Human Development. Boston: Allyn dan Bacon, 2008.

Juynboll, Th. W. ”Atjeh,” dalam Encyclopedia of Islam. Leiden: E.J.Brill, 1931.

Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi, Jilid II. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Kota Tanjungbalai Dalam Angka 2014 (Tanjungbalai In Figures 2014). Tanjungbalai: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai, 2014.

Marshall, Joan & Foster, Natalie. “Between Belonging: Habitus and The Migration Experience”. Canadian Geographer; Spring 2002, 46 1.

Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2006.

Ramanathan, Vijayasarathi. “Values, Behaviour and Identity: Acculturation of Indian Immigrant Men in Australia”. Published online 24 June 2014.

Ricklef, M.C. A History of Modern Indonesia c. 1300 to the Present. Bloomington: Indiana University Press, 1981.

Samovar, Larry A., dan Richard E. Porter. Komunikasi Lintas Budaya, terj. Indri Margaretha Sidabalok. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Schwartz, Montgomery & Briones. “The Role of Identity in Acculturation among Immigrant People: Theoretical Propositions, Empirical Questions, and Applied Recommendations.” Human Development; 49: 1-30, 2006.

Sinar, Tengku Luckman. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang, 2006.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 1987.

West, Richard, dan Lynn H. Turner. Theory: Analysis and Aplication, terj. Maria Natalia Damayanti Maer, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2009.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v41i1.328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


I n d e x i n g :

              

 

 

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (P-ISSN: 0852-0720; E-ISSN: 2502-3616) by http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright �2023 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Powered by Public Knowledge Project OJS.

 View My Stats